Memahami Perilaku Organisasi Dengan Pendekatan Kognitif

Memahami Perilaku Organisasi Dengan Pendekatan Kognitif


Ada beberapa pendekatan yang dikembangkan oleh para ahli ilmu perilaku untuk memahami perilaku manusia yang berinteraksi dengan lingkunganya. Pada artikel ini kita akan memabahas beberapa pendekatan pemahaman perilaku sebagaiman dituliskan oleh Miftah Thoha dalam bukunya Perilaku Organisasi, 1995. Secara umum pendekatan perilaku dalam dikelompokkan kedalam 3 (tiga) pendekatan yaitu :
  1. Pendekatan Kognitif
  2. Pendekatan Penguatan (reinforcement), dan
  3. Pendekatan Psikoanalitis
Pendekatan Kognitif


Pendekatan ini menekankan pada peranan individu atau personal dalam hubungan dengan ungkapan P = F (I,L) di artikel sebelumnya. Pendekatan ini meliputi kegiatan-kegiatan mental yang sadar seperti aktivitas berpikir, mengetahui, memahami, dan kegiatan konsepsi mental seperti misalnya sikap, kepercayaan, dan pengaharapan,yang kesemuanya itu merupakan faktor yang menentukan di dalam perilaku.
Ada tiga hal yang umum terdapat di dalam pembicaraan teori kognitif. Ketiga hal tersebit antara lain elemen kognitif, struktur kognitif, dan fungsi kognitif.

Elemen Kognitif
Menurut teori kognitif, semua perilaku itu tersusun secara teratur. Individu mengatur pengalamanya ke dalam aktivitas untuk mengetahui yang kemudian memacaknya ke dalam susunan kognitifnya. Kemudian susunan ini akan menentukan jawaban (response) seseorang.
Menurut Neisser Cognition adalah aktivitas untuk mengetahui, misalnya kegiatan untuk mencapai yang dikehendaki, pengaturanya dan penggunaan pengetahuan. Hal ini adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan baik oleh organisme ataupun oleh orang-perorangan. Dari alasan inilah maka pengetahuan mengenai cognition ini merupakan bagian dari psikologi, dan teori-teori mengenai cognition ini merupakan teori psikologi. (Cognition and Reality, 1976:1).
Sedangkan menurut Thoha dalam Perilaku Organisasi,1995 :43 menjelaskan bahwa :" Kognisi adalah dasar dari unit teori kognitif. Ia merupakan representasi internal yang terjadi antara suatu stimulus dengan suatu jawaban (response), dan yang bisa menyebabkan terjadinya jawaban. Hubungan ini dapat digambar sebagai berikut :



Seseorang mengetahui adanya suatu stimulus, kemudian memprosesnya ke dalam kognisi, yang pada akhirnya kognisi ini menghasilkan jawabannya.

Struktur Kognitif
Struktur kognitif bisa berupa bermacam-macam bentuk. Ia mempunyai sejumlah hal dan bisa menghasilkan konsekuensi yang berbeda. Hal-hal yang dimiliki oleh struktur kognitif ini antara lain :
  1. Struktur kognitif mempunyai perbedaan atau kekomplekan yang jamak, yang semuanya itu ditentukan oleh sejumlah dan bermacam-macam kognisi yang berbeda dan yang mengahasilkan sistem kognisi tertentu.
  2. Harta milik kedua dari struktur kognitif adalah kesatuanya suatu sistem atau consonance. Jika kognisi di dalam suatu sistem itu bersetujuan (aggrement) , maka consonance dari sistem itu tinggi, demikian juga sebaliknya.
  3. Harta milk ketiga dari struktur kognitif adalah adanya suatu sistem yang saling terjalin, atau adanya suatu tingkat yang menyatu dengan sistem lainya.

Fungsi Kognitif
Sistem kognitif mempunyai beberapa fungsi antara lain :
  1. Memberikan pengertian pada kognitif baru,
  2. Menghasilkan emosi,
  3. Membentuk sikap,
  4. Memberikan motivasi terhadap konsekuensi perilaku.

0 Komentar